Pengertian AED (Automated External Defibrillator) Dalam Dunia Penerbangan

Pengertian AED (Automated External Defibrillator)

Pengertian AED (Automated External Defibrillator)

Halo Sahabat Penerbangan, kali ini Admin akan memberikan informasi tentang Pengertian AED (Automated External Defibrillator) atau alat yang biasa digunakan untuk menolong orang yang terkena serangan jantung dan mengembalikan ritme jantung seperti normal lagi.

Automated External Defibrillator (AED) merupakan suatu Perangkat yang mempunyai sengatan listrik portabel melalui dada ke jantung dan sengatan listrik dari AED tersebut yang mampu menghentikan ritme jantung yang tidak teratur.

Dengan begitu diharapkan bisa mengembalikan irama jantung secara normal dalam kasus tiba-tiba jantung yang berhenti ataupun terjadi serangan jantung mendadak.

Apa Itu AED ?

Definisi AED adalah Alat Stimulator Detak Jantung Portable menggunakan listrik tegangan tinggi untuk memulihkan korban Cardiac Arrest akibat serangan jantung dan lainnya. Penggunaan AED harus dibarengi dengan CPR (Resusitasi Jantung Paru) yang baik.

Berbeda dengan serangan jantung (heart attack) yang korbannya sulit bernafas, namun masih dalam keadaan sadar akibat adanya Sumbatan pada arteri jantung.

Cardiac Arrest adalah kehilangan kesadaran serta kemampuan bernafas normal akibat gangguan eletrikal pada jantung sehingga menyebabkan pompaan aliran darah yang membawa oksigen ke jantung menjadi terganggu.

Heart Attack atau Serangan Jantung dapat berujung pada Cardiac Arrest. Kondisi ini tentunya mengganggu asupan oksigen tidak hanya untuk jantung tapi juga organ tubuh penting lainnya seperti otak dan paru-paru.

Tidak tersedianya asupan oksigen pada otak selama 4–6 menit saja dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otak yang tidak bisa diobati atau diperbaiki lagi.

AED membantu mengembalikan detak jantung yang berhenti / tidak normal menjadi normal kembali melalui sengatan listrik pada jantung korban yang dialirkan dari AED melalui kabel dan bantalan sticker yang ditempelkan pada dada korban.

Ada banyak jenis AED di pasaran namun demikian cara penggunaannya tetap sama dan tentunya dibuat mudah bagi masyarakat awam untuk bisa menggunakannya.

Kapan AED Digunakan?

AED dipakai pada saat pasien atau korban yang diduga mengalami Defibrilasi Ventrikel atau Ventrikel Tachicardi tanpa denyut yang ditandai dengan kesadaran yang tiba-tiba menurun tanpa adanya denyut nadi yang sebelumnya tidak mengakibatkan trauma ataupun penyebab lain dari nyeri dada.

Kegunaan Automated External Defibrillator (AED) mulai banyak ditemukan di tempat umum seperti Airport, rumah sakit dan mall yang di Indonesia.

Namun sayangnya sedikit sekali yang paham kegunaan dan cara pemakaian AED ini baik masyarakat umum maupun petugas khusus dimana AED berada.

Tidak tersedianya pelatihan dasar First Aid yang terjangkau dan memadai bagi masyarakat Indonesia menjadi penyebab kurangnya pengetahuan dan keberanian masyarakat awam untuk memberikan pertolongan pertama atau First Aid.

Sehingga ketersediaan AED (Automated External Defibrillator) pada fasilitas umum ini terkesan hanya sebagai penghias dinding dan sarana kelengkapan fasilitas umum yang ada saja.

Namun, dalam Dunia Penerbangan saat ini khususnya Pramugari/a sudah mulai dibekali atau diberikan Pelatihan Penggunaan AED (Automated External Defibrillator) karena memang AED dianggap sangat penting untuk memberujan pertolongan pertama.

Mengapa AED itu Penting?

Alat Automated External Defibrillato

Alat Automated External Defibrillator

AED memungkinkan untuk bisa menanggapi keadaan darurat medis yang mana saat dibutuhkan adanya defibrilisasi. Karena AED ini mempunyai sifat yang portabel, maka memungkinkan untuk AED bisa dipakai oleh orang-orang non medis atau bukan kalangan dari medis.

AED juga menjadi alat stimulator detak jantung portable yang mengandung tegangan listrik bertegangan tinggi untuk memulihkan korban Cardiac Arrest akibat adanya serangan jantung dan yang lainnya. Penggunaan dari AED juga harus dikombinasikan dengan CPR (Resusitasi Jantung Paru) yang baik.

Tak tersedianya asupan oksigen pada otak selama 4 hingga 6 menit saja, mampu menyebabkan terjadinya beragam kerusakan di jaringan otak yang tak lagi mampu bisa diobati ataupun diperbaiki lagi.

Dengan AED inilah yang mampu membantu mengembalikan detak jantung yang berhenti ataupun tak normal menjadi kembali normal dengan cara melalui sengatan listrik yang ada di jantung korban yang dialirkan dari AED dengan melalui kabel dan bantalan stiker yang telah ditempel pada dada korban.

Ada seperti itu banyak jenis AED yang ditemukan di pasaran, namun demikian, cara penggunaannya tetap sama, tak berbeda dan  akan dibuat mudah untuk masyarakat awam untuk bisa menggunakannya.

Temukan Ketiga Benda Ini Pada AED Sebelum Anda Mulai Menggunakannya:

Pengertian AED

Pengertian AED

  1. Tombol ON / OFF untuk mematikan dan menghidupkan. AED akan membimbing anda dengan mengeluarkan suara perintah dan aba-aba (prompt) langkah apa yang harus anda lakukan.
  2. Sticker Pad atau bantalan tempel berbentuk seperti sticker yang harus dilepaskan lapisan stickernya sebelum direkatkan. Satu pada dada sebelah kanan korban sekitar 5 cm di bawah tulang bahu, dan satu lagi di area bawah ketiak dekat perut sebelah kiri korban.
  3. Tombol Shock Tombol ini ditekan saat mesin AED memerintahkan anda dengan aba-aba Shocking Advised.

Pastikan Kedua Hal Ini Pada Korban Sebelum Menggunakan AED

  1. Korban tidak bernafas, tidak sadarkan diri atau tidak bernafas dengan normal seperti mendengkur atau mengeluarkan suara-suara yang tidak normal lainnya.
  2. Korban tidak berbaring di area yang basah sebab Shock atau kejutan yang dihasilkan AED mengandung listrik.

Tata Cara Penggunaan AED (Automated External Defibrillator)

Pengertian AED Automated External Defibrillator Menurut Ilmu Penerbangan

  1. Pastikan anda dan korban tidak berada dalam situasi yang bisa membahayakan hidup anda berdua seperti misalnya pada korban yang tersengat listrik, pastikan aliran listrik yang masih menempel pada korban telah diputuskan terlebih dahulu.
    Korban kecelakaan yang berada di tengah keramaian lalu lintas harus dipinggirkan ke tempat yang aman sebelum mulai diberikan pertolongan pertama.
  2. Cek respon dengan menepuk-nepuk bahu korban sambil berteriak apakah korban baik-baik saja.
  3. Mintalah bantuan dengan berteriak minta tolong dan perintahkan pada seeorang untuk menghubungi ambulan maupun paramedik serta mengambil AED.
  4. Bila korban tidak memberikan respon periksa apakah korban yang tidak sadarkan diri ini bernafas; dengan cara melihat pergerakan dada dan mendengarkan suara-suara yang keluar dari mulut korban.
  5. Aktifkan AED dengan menekan tombol ON.
  6. Ambil Stiker Pad, tempelkan pada dada korban dan pastikan Pad menempel kuat dengan kulit dada korban (alat pencukur jenggot tersedia dalam paket plastik kecil di kotak AED, termasuk handuk kecil untuk mengeringkan dada korban apabila basah).
  7. Ikuti perintah yang diberikan AED yaitu lakukan Resusitasi Jantung Paru atau CPR sampai selama kurang lebih 2 menit. AED kemudian akan memeriksa kondisi detak jantung korban dan memerintahkan semua orang yang terlibat untuk tidak menyentuh korban Don’t Touch Patient Analyzing.
  8. AED akan memutuskan bila korban membutuhkan shock atau tidak dengan menganalisa detak jantung korban. Apabila AED menemukan salah satu dari dua jenis detak jantung ini  yaitu Ventricular Febrillation (Tidak Teratur), dan Ventricular Tachycardia (Sangat Cepat). AED akan memerintahkan penolong untuk menekan tombol Shock dengan perintah Shocking Advised
  9. Saat penolong menekan tombol Shock AED akan memberikan sengatan listrik ke jantung korban dan penolong tidak boleh menyentuh korban saat pemberian sengatan berlangsung.
  10. Bila hal ini tidak berhasil membuat korban bernafas / sadarkan diri Biasanya Ditandai Dengan Pergerakan Pada Tangan dan Mata Korban. AED akan memerintahkan penolong untuk kembali melanjutkan RJP / CPR dengan perintah Continue CPR.
  11. Penolong harus terus melanjutkan set yang sama sesuai perintah AED sampai paramedik datang memberikan bantuan tambahan dan mengambil alih proses pertolongan pertama.
  12. AED tidak akan memberikan perintah berhenti RPJ atau  atau memberitahu penolong bahwakorban sudah meninggal. AED akan terus memerintahkan penolong untuk tetap melakukan RJP / CPR sampai korban sadarkan diri.

Jangan Sampai Salah Menggunakan AED (Automated External Defibrillator)

AED hanya boleh digunakan pada anak usia 8 tahun ke atas dan aman digunkan pada wanita yang sedang hamil. Pemakaian pada anak usia 8 tahun kebawah diperlukan Sticker Pad Khusus untuk anak.

Di negara-negara maju seperti Amerika dan Eropo CPR dan penggunaan AED sudah dikenal dengan baik oleh masyarakat umum mulai dari anak-anak sampai orang dewasa sehingga tidak hanya Paramedik, Perawat ataupun Dokter yang boleh dan bisa melakukan CPR ataupun AED.

Pemberi pertolongan pertama atau First Aider dilindungi oleh Good Samaritan Law yakni masyarakat yang menolong orang lain yang terluka atau memerlukan pertolongan pertama pada kecelakaan atau sakit tidak dapat di tuntut ke pengadilan apabila terjadi kesalahan dalam proses pertolongan pertama tersebut.

Apabila korban dalam keadaan sadar, penolong harus menanyakan dulu apakah korban bersedia untuk diberi pertolongan. Belum pernah ditemukan adanya kasus patah tulang akibat kesalahan tekanan saat RJP ataupun CPR ataupun akibat buruk lainnya akibat kesalahan penggunan AED.

Memberikan pertolongan pertama walau sedikit adalah lebih baik daripada tidak sama sekali dan begitu pula hendaknya yang berlaku di Indonesia.

Mau Cari Sekolah Pramugari?

Bergabunglah Dengan FAAST Penerbangan. FAAST Penerbangan Merupakan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Khusus Pramugari, Pramugara dan STAFF Penerbangan Terbaik dan Resmi di Indonesia.

Dengan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Khusus Pramugari FAAST Penerbangan, Anda akan mendapakan ilmu atau bekal untuk menjadi seorang Pramugari atau Pramugara termasuj ilmu tentang AED.

Hingga Saat ini FAAST Penerbangan Masih Membuka Pendaftaran Calon Siswa Siswi Baru. Segera Daftarkan Diri Anda Sekarang Juga. Karena Kouta Kampus Terbatas!

Hubungi Kak Yeni (WA) 08997200200 Untuk Mendapatkan Informasi Yang Lebih Lengkap Tentang FAAST Penerbangan.

Sekian Informasi Tentang Pengertian AED (Automated External Defibrillator) Dalam Dunia Penerbangan, Semoga Bermanfaat & Terimakasih..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open WhatsApp
Butuh Bantuan?
Butuh Bantuan?
Hubungi Kami di WhastApp..